TIGER MUNGKIN GAK TURUN KELAS

Mengikuti perkembangan roda dua di tanah air ini ibarat air yang mengalir deras, gak akan ada habisnya, kecuali musim kekeringan :) Dan kita patut bangga hidup di negeri ini yang selalu dipenuhi suguhan macam-macam. Lihat saja perkembangan roda dua disini (baca: Jakarta) seperti kerumunan semut melintas di jalanan yang semakin sempit. Lagi-lagi sebuah dilema terjadi, di satu sisi kemacetan terus meningkat, transportasi umum tak memadai, kendaraan roda empat yang jumlahnya pun semakin banyak tetap saja bukan menjadi pilihan untuk menerobos kemacetan pada jam-jam sibuk. Akhirnya, motor berjaya!

Diluar fenomena tersebut, salah satu motor produksi AHM yang berkubikasi 196,9 cc dengan basis mesin GL-200 yakni Honda Tiger telah diisukan akan turun kelas menjadi 150cc.

Motor yang sudah mengaspal di jalanan Indonesia sejak 1993 silam ini telah menjadi salah satu motor legenda di Indonesia, rasanya cukup mustahil apabila turun kelas. Pertimbangannya seperti ini, Honda Tiger telah mengalami regenerasi dari Honda Tiger 2000-Honda Tiger Revolution-Honda Tiger New Revo yang memang sejauh ini tampilan saja yang berubah walaupun mesin yang diusung tetap sama yakni dari varian GL-200 (GL-200D, GL-200R, GL-200R1, GL-200RA1). Inilah salah satu keunggulan dari Honda Tiger meskipun tidak beredar secara global (hanya dijual di Indonesia saja) merupakan satu kebanggaan tersendiri bagi AHM maupun penyuka sport cruiser, karena generasi Tiger merupakan 100% produksi dalam negeri. Berbeda dengan basis mesin global Honda CB yang telah bermain dari varian terkecil hingga terbesar, dari CB50 hingga CB1300, ataupun basis mesin Honda VTR dan VFR. Apabila Honda Tiger ada perubahan kapasitas mesin, harusnya bukan turun kelas, melainkan justru naik kelas menggunakan basis mesin yang beredar secara global. Rasanya poin ini terlihat lebih masuk akal ya :) Salam!

Honda Tiger New Revo single lamp. Foto : www.astra-honda.com
Honda CB223s. Mau naik kelas dengan kapasitas mesin seperti ini dijamin banyak bike enthusiast lengket ke Tiger kaya perangko. Meskipun tampil dengan desain klasik, Honda CB223s sudah dilengkapi suspensi monoshock dan diameter velg yang cukup lebar. Foto : www.bikebros.co.jp
Honda VTR 250. Apalagi kalau naik kelas ke model mesin V-Twin DOHC ala Interceptor 250 seperti ini, bakalan banyak rider yang pindah haluan kemari. Foto : ct110.cocolog-nifty.com

Comments

  1. waduh,,,keren tuh cb .. palagi interceptor...
    mau ngga mau kalo megang interceptor pasti pengen touring tuh ...
    nice artikel brad...

    ReplyDelete
  2. thanks brad :) iya kalo vtr250 dijamin bawaannya pingin ngaspal aja :) cuma harganya bakalan lebih mahal dari ninja250 tuh...dilain sisi worthed banget.

    ReplyDelete
  3. vtr250 bisa jauh lebih mahal mengingat cost production untuk mesin V bisa sampai 2x lipat mesin inline sejajar :D

    ReplyDelete
  4. memang mahal bro, untuk vtr250 bisa sekitar $8490, itu pun harga 2 tahun yang lalu :) kalau mau lebih murah bisa pake mesin cb223 dengan desain ala vtr250 :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

FUTURE MOTORCYCLE IN A PRIEST FILM (2011)

BIGGER RIM AND TYRE ON BAJAJ PULSAR 180 UG3

CUSTOM BIKE OF BAJAJ PULSAR 135 LS (BLUE)